Papua, pulau yang indah sebagian
orang disebut sorga kecil, yang berbentuk burung Cendrawasih ini punya sejarah panjang. Peradaban orang luar Sejak pertamakali dipulau ini ditemukan, sampai saat
ini, pulau ini akan tetap dikenang oleh siapa saja yang pernah menginjakkan
kakinya di bumi cendrawasih ini. Oleh karena
keindahan dan kekayaan alamnya yang sangat luar biasa.
Walau sedemikian penduduk aslinya, yang berasal dari orang asli Papua, atau bangsa Papua yang
berumpun Melanesia, mempunyai
‘Memoria Passionis’. Ingatan penderitaan di atas tanah airnya yang sangat kaya
raya.
Orang papua pada umumnya tanah adalah
mama yang menghidupi hidup bagi anaknya, dengan
adanya perusahaan-perusahaan nasional maupun global memisahkan manusia
dan tanahnya sehingga Manusia yang
punya sorga kecil itu hidupnya menderita tidak terlepas dari berhadapan moncong kejahatan.
punya sorga kecil itu hidupnya menderita tidak terlepas dari berhadapan moncong kejahatan.
Kekayaan, keindahan Alamnya yang tumpah ruah dan indah namun tanah ini dianggap dan diperlakukan
sebagai tanah tanpa pemiliknya. Kekayaanya dikuras, Melakukan kekerasan pemerkosaan, pembunuhan, penembakan,
perampasan, penganiayahan dll terus terjadi terhadap Orang asli Tanah ini. Negeri ini akhirnya menjadi ajang
perebutan dari kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik nasional maupun global.
Kehadiran perusahaan-perusahaan yang mengeksploitasi
sumber daya alam Papua telah menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di
Papua. Baik itu berupa perampasan tanah,kehilangan akses ekonomi, kerusakan
lingkungan maupun pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat adat lainnya.
Protes-protes masyarakat merupakan ancaman bagi keberlangsungan
perusahaan-perusahaan sehingga mendatangkan tenaga keamanan piahk TNI dan POLRI
dalam jumlah yang banyak.
Aparat keamanan dan perusahaan-perusahaan bekerja sama
untuk menghadapi perlawanan-perlawanan masyarakat. Pos-pos pengamanan didirikan
berdampingan dengan perusahaan. Bahkan, Perusahan-perusahaan besar menyediakan
dana khusus untuk operasi-operasi pengamanan. Sementara itu, pos-pos militer
dan polisi sengaja tempatkan di areal-areal perusahaan.
Akibatnya, kekerasan-kekerasan yang terjadi pula atas
dukungan perusahaan perusahaan besar. Protes-protes masyarakat terhadap
perlakukan perusahaan dihadapi dengan operasi militer, bahkan protes masyarakat
dicap sebagai gerakan separatisme. Sehingga kekerasan, intimidasi, penculikan,
pembunuhan dan bentuk-bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kerap dialami
bagi mereka yang menuntut keadilan kepada perusahaan.
Tidak ada komentar: