HomeMAHASISWAMAKRAB IPMANAPANDODE DATANGI 3 ORANG TAK DI KENAL
Diposting oleh
ratapan papua |
Rabu, 16 Oktober 2013 |
MAKRAB IPMANAPANDODE DATANGI 3 ORANG TAK DI KENAL
tiga orang tak di kenal (foto/MG)
BOGOR--
Hari kedua berlangsung secara aman, malam keakraban (MAKRAB) Ikatan
Pelajar dan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai
(IPMANAPANDODE), tiba-tiba tiga orang tak dikenal didatangi dan memasuki
dalam ruangan penginapan pada malam hari Selasa, (14-Oktober 2013), Jam
22,07 waktu setempat, di Villa Gunturia, Megamendung, Jawa Barat.
Ketiga orang mengaku diri mahasiswa Bina Sarana dan Informatika (BSI),
Margonda Depok Jawa Barat. Tanpa ijin mereka memasuki dalam ruangan
dilantai tiga villa sedang gunakan ini . Lantai tiga, juga merupakan
ruangan aula digedung tersebut.
Berikut Kronologisnya.
Kebetulan dari Depok saya berangkat sore. Pertama di Jalan ada dua
kendala yakni hujan dan kedua saya nungguin keponakan yang menjaga villa
ini. Kebetulan dia baru sampai disini. Saya ketemu bang ini (Karyawan
penjaga Villa). Kata saya, saya datang hanya lihat Villa ini. Kami
diantar oleh penjaga villa, lalu kami sudah minta Ijin sama sala –satu
temanmu di lantai satu. Katanya Tujuan kami survai tempat untuk ngambil
video dan main bola sodok (Bilyard). Inilah diatas singkat cerita
kronoligisnya.
Identitas: Bakin Agus Saputra, NIM: 43110193.
Barang bukti yang kami sita dari lantai 3 di Villa yakni : kamera
panasonic satu buah, alat tulis, kitab tulis melapisi binder satu buah,
lampu senter dan kartu mahasiswa.
Barang - barang yang mereka
simpang di rumah pemilik Villa. Dua kendaraan roda rua. Dengan nomor
motor : F 6522. NV. Motor dari area Bogor. Pajak berlaku sampai tahun
2016, sedangkan motor kedua : B6237 SRL, 92 dari Depok, pajak berlaku
sampai tahun 2014. Adapun satu buah rangsel simpang di rumah pemilik
Villa.
Kami mengklarifikasi siapa menginjinkan masuk di Villa,
ternyata tidak ada mengijinkannya. Kami memberitahu satu persatu kepada
semua peserta baik panitia, senior maupun junior. Hasil survai ini,
tidak tahu sama sekali. Kata anggota baru, kami hanya fokus latihan
jel – jel. Soalnya jel – jel tersebut sebentar lagi demokan sebelum
sesi api unggungnya. Hasil lain, sebagian peserta tidur dalam kamar.
Karena masuk tanpa izin pengguna villa maka, langsung sita “ kartu
mahasiswa”. Dua orang diantaranya dikasih sebagai barang bukti.
Kemudian bertanya lagi, pernah belajar PPKN ngak ?. Mahasiswa kok
masuk tanpa ijin. Mereka berdiam diri dan mengatkan minta maafnya.
Juru bicara mereka, mengalikan kata- katanya. Kami langsung menduga
kedatangan mereka adalah motif lain, maka masalah tersebut diselesaikan
dirumah pemilik Villa. Yang menangani masalah adalah anak kandung
pemilik villa. Sesuai penjelasan anak berumur 12 tahun ini mengatakan
tadi dari sini keatas. Lanjut dia, menanyakan kepada karyawan vila
mendampingi tiga orang bahwa tadi sudah lapor belum. Jawabnya sudah.
Sama siapa : tidak jawabnya.
Mengapa adik membebaskan/
mengijinkan mereka masuk di Villa sementara Villa sedang kami gunakan.
Wajar dia umur 12 th, tetapi seharusnya penanggung jawab villa
mengetahuinya sekalipun hubungan keluarganya. Kurang lebih tiga tahun
kegiatan kami dilaksanakan ditempat ini.
Kalian bertiga
menggarisbawahi bahwa, kami ini selalu di jaga oleh TNI dan POLRI di
negara ini. Kegiatan mahasiswa Papua selalu dipantau terus. Kami duga
kalian bertiga ini bukan mahasiswa mungkin utusan kelompok aparat datang
untuk memantau kegiatan kami. Mereka berdiam dirinya.
Dengan
nada tegas lagi mengatakan mahasiswa itu tahu diri siapa saya. Padahal
sudah jam istirahat, itu namanya mahasiswa yang tidak memiliki etika,
sopan santun, dan tatakrama.
Harapan kami sekarang juga
keluar dari lokasi villa, soalnya kami tangani masalah secara manusia,
damai dan aman. Seandainya teman – teman lain melihat apa yang akan
terjadi. Apa lagi sudah malam, memasuki ruangan aula. Memasuki ruangan
aula akan mengundang masalah lebih besar, lain ceritanya.
Kemudian , ketiga orang keluar dari lokasi villa menggunakan motor milik mereka sendiri.
Tidak ada komentar: