Fransiskus Yogi Saat Memberikan Materi (Foto/Pribadi) |
kegiatan seminar itu dengan Tema "mari selamatkan kolam kita perairan danau paniai, mengingat problematika fungsi ekologis, ekonomis,kultur, geologis, estetika dan sosial".kediatan itu pila melibatkan Pemerintah Daerah, toko masyarakat, toko agama, intelektual serta lapisan masyarakat Paniai pada umumnya.
Puji dan syukur kepada Tuhan dan kepada Allah yang telah menciptakan Langit dan Bumi serta isi-Nya, namun diantara semua Ciptaan itu yang paling sempurna dan penuh akal budi adalah Manusia, agar Manusia dapat dikelola dan dilestarikan seluruh komponen biotik dan abiotik atau sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui.
Perairan danau Paniai mempunyai potensi (Ikan, udang, tumbuhan, air dan lain-lain). Adanya pemanfaatan sumber daya yang tidak terkendali dan tidak mempunyai kesadaran akan keselamatan terhadap biota air, sehingga muncul aneka ragam masalah seperti pendangkalan, terhalangnya jalur-jalur transportasi, tempat kegiatan penangkapan ikan dan fungsi ekologis perairan dan masalah lain yang belum diketahui, maka berdasarkan alasan dan masalah diatas ini perlu adanya suatu pengelolan berwawasan lingkungan secara berkelanjutan lebih khusus pada upaya-upaya penanganan dan penanggulangan eceng gondok di perairan danau Paniai.
Hal yang mendasari telah dilaksanakannya kegiatan sosialisasi ini adalah PP NOMOR 42 Tahun 2008 tetntang Pengolaan Sumber Daya Air, PERMEN LH NOMOR 1 Tahun 2010 Tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air, PP NOMOR 43 Tahun 2008 Tentang Air Tanah, KEPMEN LH NOMOR 112 Tahun 2003 Tentang DMAL Domestik, KEPMEN LH NOMOR 58 Tahun 1995 Tentang BMAL Rumah Sakit, AD-ART Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah (IMPT) Manokwari dan Program Kerja Badan Pengurus Ikatan Mahasiswa Paniai kota studi Manokwari.
Maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberi pencerahan dan pandangan dalam rangka percepatan dan strategi program kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Paniai lebih khusus pengolahan sumber daya lingkungan perairan Danau Paniai dan melalui kegiatan ini telah memberikan rekomendasi kepada pihak yang mempunyai wewenang atau pemangku kepentingan pengelolahan danau Paniai dalam hal ini PEMDA Kabupaten Paniai tentang bagaimana upaya-upaya penanganan dan penanggulangan eceng gondok di perairan danau Paniai.
Materi disampaikan kepada Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten Paniai dan jajarannya, Kepala Distrik, unsur agama seluruh unsur masyarakat yang bermukin di tepi maupun yang bukan di tepi danau Paniai, demi keselamatan Flora dan Fauna yang berkelangsungan hidup di dalam perairan danau Paniai dan keselamatan Manusia Paniai masa mendatang.
Kegiatan telah diselenggarakan dalam bentuk seminar atau yang disebut “Seminar se-hari” dengan menyampaikan beberapa materi menyangkut dengan upaya-upaya penanganan dan penanggulangan lingkungan perairan lebih khusus lingkungan danau Paniai seperti “Penanggulangan dan Penanganan Eceng Gondok”, Penanganan Sampah, Reboisasi Hutan, dan Lain-lain yang menyangkut dengan Pengelolaan Danau Paniai. Dipilih dan dibentuk panitia oleh Badan Pengurus Ikatan Mahasiswa Paniai Kota Studi Manokwari pada tanggal 04 November 2013, bertempat di Asrama Wisel Meren II (dua) Wosi Manokwari Papua Barat.
kegiatan sosialisasi ini telah dilaksanakan pada tanggal 16 bulan Januari Tahun 2014, bertempat DI Kabupaten Paniai Tepat di Gedung Aula Pemerintah DAERAH (PEMDA) PANIAI ”UWATAWOGI YOGI” Enarotali. Peserta kegiatan yang diikutkan adalah Pemerintah Kabupaten Paniai sebagai Fasilitator, seluruh Mahasiswa/i Manokwari asal Paniai sebagai penanggung jawab dan pelaksana kegiatan serta Toko toko lain Penerima materi meliputi (Toko Adat, Agama dan Pemerintah Kecil/Kepala Kampung) dan masyarakat yang bermukim seputar tepi Danau maupun yang berdomisili di setiap tepi sungai yang bermuara di perairan Danau Paniai.
Sumber dana dari uluran tangan dari seluruh anggota Koordinator Wilayah Paniai kota studi Manokwari berupa sumbangan wajib dan sumbangan suka rela, hasil kerja fisik, sanitasi Lingkungan Kota Manokwari dan dari pihak lain yang dapat diindahkan. Besar dana yang telah dipakai selama kegiatan adalah sebesar Rp. 12.500.000,- (Terbilang: dua belas juta lima ratus ribu rupiah) tidak kalkulasikan dengan dedikkasi dari Panitia dan seluruh Anggota Ikatan Mahasiswa Kota Studi Manokwari mulai dari dibentuk panitia sampai dengan hari pelaksanaannya.
Kegiatan yang telah direalisasikan oleh Tim Sosialisasi Lingkungan Hidup “Tentang Penanggulangan Eceng Gondok di Perairan Danau Paniai” adalah pembuatan Panduan sebanyak 60 buku, dan pemberian rekomendasi berupa tulisan serta banyak hal yang telah dilakukan dalam kegiatan demi mensukseskan kegiatan seminar se-hari kegiatan yang lebih besar lagi terselesainya kegiatan seminar se-hari di gedung Serba Guna atau Uwata Wogi Yogi sehari tersebut.
Melalui materi yang disampaikan secara detail ini telah memberikan penjelasan yang jelas, maka itu perlu adanya pemberantasan eceng gondok di perairan danau Paniai oleh pihak yang berwewenang pemerintah daerah Kabupaten paniai, meliputi bapedlda, bapeda, kehutanan, dinas perikanan, pertanian, lembaga pendidikan, dan pihak yang peduli akan lingkungan hidup, dinas dinas ini harus melakukan pengelolaan sampah basah dan kering atau sampah organik dan anorganik dalam perkotaan enarotali, agar tidak tertampung di danau paniai Supaya danau bersih, kaya dan aman dari pencemaran, sehingga pemanfaatan sumber daya perikanan terus menerus atau berkelanjutan.
Dalam kegiatan seminar itu juga semua kepala SKPD Kabupaten Paniai juga mendapat kesempatan yang baik untuk menyampaikan beberapa sambutan menyangkut dengan kegiatan itu. Bupati beserta seluruh SKPD menuturkan bahwa Mahasiswa Paniai Kota Studi Manokwarilah yang memberi pencerahan dan transformasi roda pembangunan dalam rangka percepatan dan strategi pemnangunan pemerintah daerah Kabupaten Paniai dalam hal ini pengelolaan perairan Danau Paniai.
Bupati mengujarkan, bahwa kegiatan- kegiatan seperti ini saya sebagai kepala daerah sangat mendukung penuh dan harus ada suatu kesepakatan yang berkelanjutan melalui Memorandum of Understanding (MOU) untuk membangun pertalian suatu hubungan dan koordinasi kerja sama yang baik, demi menjaga kepercayaan itu dinyatakan dan disahkan melalui proses penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) sebagai simbol kesepakatan antara Mahasiswa dan Pemerintah yang terdiri atas beberapa poin penting untuk mensuport proses percepatan pembangunan, sehingga melalui kegitan ini mendapat kontribusi berupa pikiran – pikiran baru yang berwawasan pembangunan.
Waktu itu bupati juga memberi suatu apresiasi terhadap pelaksana atas dedikasi baik itu waktu, tenaga dan finansialnya. Ketepatan dengan kegiatan itu juga ketua ikatan Mahasiswa Paniai Kota Studi Manokwari (Andreas Adii) dalam sambutannya menyampaikan bahwa perlu melakukan pengadaan salah satu wadah/balai riset yang dapat meneliti kasus-kasus yang terjadi di daerah dan hal ini harus kerja sama dengan lembaga pendidikan terkait yang ada di Papua seperti (UNIPA, UNCEN, USWIM, STIH, STIE dlsb.) untuk mempermudah memecahkan masalah tersebut melalui penelitian.
Fransiskus Matoyai Yogi adalah Mahasiswa semeter akhir di Universitas Papua Manokwari Papua.
Fransiskus M yogi Menjelaskan pertanyaan (Foto/Pribadi) |
Bupati Paniai dan jajaranya saat pembukaan kegiatan (Foto/Pribadi) |
Fransiskus M yogi Menjelaskan pertanyaan (Foto/Pribadi) |
Tidak ada komentar: